Menegangkan, Saat Evakuasi KRI Nanggala 402, Angkatan Laut China Terdeteksi di Laut Jawa, Ada Apa?
KRI Nanggala 402 tenggelam di perairan Laut Bali beberapa waktu lalu. Sebanyak 53 kru kapal itu gugur. Salah satu kapal yang dikirimkan China diketahui bisa menyelam hingga kedalaman 10 ribu meter.
Dilansir dari CNBC Indonesia yang masih menghubungi sejumlah pihak termasuk Kementerian Pertahanan RI untuk meminta komentar.
Hubungan RI dan China cukup harmonis meski beberapa kali tegang. Indonesia pernah memprotes China soal teritori maritim, terkait masuknya kapal China di Natuna Utara.
Kapal penjaga pantai China beberapa kali terlihat di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia RI di Laut China Selatan (LCS). China sendiri beranggapan bahwa wilayah itu merupakan wilayah pancing tradisional para nelayannya.
Angkatan Laut China terdeteksi di Laut Jawa.
Dua kapal Angkatan Laut China yang tengah melintas dari utara ke selatan melalui Alur Laut Kepulauan Indonesia atau ALKI pada akhir pekan lalu, disambut dua kapal Angkatan Laut Indonesia dan melakukan “passing exercise” di Laut Jawa.
Pangkoarmada I, Laksda TNI Abdul Rasyid, dalam keterangan tertulis pada hari Senin (10/5) mengatakan operasi laut ini sebenarnya digelar sepanjang tahun dengan melibatkan unsur KRI dan pesawat udara intai maritim yang ada di wilayah kerja Koarmada I.
Ternyata Hal ini terkait latihan bersama yang dilakukan dengan Angkatan Laut RI akhir pekan kemarin.
Latihan tempur itu diadakan untuk mengembangkan kekuatan kedua negara. Dikutip South China Morning Post, dua kapal frigate China, Liuzhou and Suqian, mengadakan latihan bersama KRI Usman Harun dan KRI Halasan yang juga merupakan armada frigate dan pembawa misil.
Mei Guoqiang, yang mengepalai tim formasi pelatihan lepas pantai Komando Selatan Angkatan Laut China, mengatakan kepada PLA Daily bahwa latihan tersebut akan meningkatkan kemampuan kedua belah pihak untuk menjaga perdamaian regional.
"Latihan ini membantu meningkatkan koordinasi antara kapal perang, memperdalam komunikasi profesional, meningkatkan rasa saling percaya dan kerja sama, serta bersama-sama menunjukkan tindakan praktis untuk menjaga perdamaian dan stabilitas regional," ucapnya dikutip Senin (10/5/2021).
Menurut Kementerian Pertahanan China, latihan ini merupakan bagian dari agenda tahunan marinir negara itu. Latihan ini diadakan setelah Beijing mengumumkan akan mengirim tiga kapal penyelamat untuk membantu proses pengangkatan bangkai kapal selam KRI Nanggala 402.
Sebelumnya China telah mengirim tiga kapal untuk membantu mengangkat kapal selam naas itu dari perairan Selat Bali.
Latihan antara Angkatan Laut Indonesia dan China itu dilanjutkan dengan latihan SAR dan manuver taktis. Dalam latihan SAR, masing-masing kapal melaksanakan metode pencarian orang yang jatuh ke laut dan melaporkan hasilnya. Sementara manuver taktis diwarnai dengan pembentukan formasi-formasi hingga titik pisah yang telah ditentukan.
Pangkoarmada I, Laksda TNI Abdul Rasyid mengatakan latihan semacam ini bukan suatu hal yang baru. Latihan itu juga “lumrah dilaksanakan oleh Angkatan Laut negara-negara di dunia setiap ada kapal perang negara sahabat yang berkunjung atau melintasi negaranya, termasuk di perairan Indonesia, yang sebelumnya telah memperoleh diplomatic clearance,” sehingga dapat meningkatkan hubungan persahabatan dan sekaligus profesionalisme prajurit kedua negara.