Kisah Kakek Arifin, Setia Tunggu Sang Kekasih di Emperan Toko Sejak Tahun 1970 Kakek Arifin Pilu
Kisah haru dari seorang kakek yang menunggu sang kekasih baru-baru ini menuai sorotan publik. Sebab, kakek bernama Arifin tersebut terus menunggu di sebuah emperan toko sejak tahun 1970 hingga akhir hayatnya.
Momen tersebut dibagikan Aan Mansyur di Instagram pada 2016 silam, lalu diunggah ulang Muhammad Nur Yusron di Facebook
Mr.Gombloh atau Pak Arifin , Pria setia yang menanti sang Kekasih kembali dari tahun 70' di sudut kawasan Kayu Tangan kota Malang hingga akhir masa hayatnya.
Dikisahkannya dalam caption foto tersebut, Kakek Arifin hampir setiap hari berada di tempat yang sama di kawasan Kayutangan. Dia duduk di emperan sebuah toko dengan maksud untuk menunggu kekasihnya tiba. Ada yang bilang, penantian panjang itu sudah dilakukannya mulai tahun 70-an, 80-an, dan 90-an, entah mana yang benar.
Menurut cerita, si kakek terpisah dengan kekasihnya pada suatu hari ketika terjadi peristiwa politik di Kota Malang. Pasangan ini saling berjanji akan bertemu lagi di tempat yang sama di mana si kakek menanti itu jika situasi kota sudah aman.
Kakek Arifin menepati janjinya untuk menunggu sang kekasih di tempat di mana mereka berjanji akan bertemu. Namun sayang, sang kekasih tak kunjung tiba untuk menepati janjinya. Tak diketahui apa alasan si kekasih. Bahkan keberadaannya pun si kakek tidak mengetahuinya, apakah masih hidup atau sudah meninggal.
Namun, kesetiaan yang membawa langkah kakinya dari rumahnya di Ngantang menuju kawasan Kayutangan. Ia masih percaya suatu saat nanti kekasihnya akan tiba.
“ Perempuan itu tidak pernah lagi datang entah kenapa. Tetapi, pria tua itu percaya suatu hari nanti kekasihnya akan datang, maka di sanalah dia menunggu, dan menunggu, dan menunggu,” cerita Aan Mansyur di Instagram.
Dari beberapa foto yang diunggah, tampak Kakek Arifin benar-benar tetap duduk di lokasi yang dijanjikan. Ia tertunduk, dikatakan kadang sampai tertidur di sebuah bangunan bekas toko yang sudah tidak digunakan.
Awal tahun 2018 menjadi akhir dari penantian Kakek Arifin. Usai ditemukan terkulai lemas di trotoar dengan kelopak mata lebam karena terbentur sesuatu, ia dibawa ke Rumah Sakit Saiful Anwar. Namun, kondisinya yang parah membuat nyawanya tak tertolong. Kabarnya, si kakek menjadi korban tabrak lari orang yang tak mau bertanggung jawab.
Kesetiaan Kakek Arifin akan selalu dikenang oleh orang-orang yang mengenalnya, baik yang pernah bertemu langsung dengannya maupun hanya sekadar trenyuh mendengarnya. Harapannya kisah itu tak hanya diketahui publik, melainkan juga menginspirasi semua orang, bahwa cinta sejati itu ada.
“Dari 1970, duduk pagi hingga malam, untuk memenuhi janji. Menunggu seorang yang dicintai hingga waktunya telah tiba.Kekuatan cinta,” tulis kertas yang ditempelkan di lokasi kakek tersebut biasa menunggu kekasihnya.