Santri Indonesia Ini Didaulat Jadi Imam di Masjid Korea Selatan saat Usianya 18 Tahun, Ini Kisahnya!

 

Santri Indonesia Ini Didaulat Jadi Imam di Masjid Korea Selatan saat Usianya 18 Tahun, Ini Kisahnya!


 Sebagai umat Muslim selain dituntut untuk mencari ilmu dunia juga diimbangi dengan ilmu akherat.

Salah satunya dengan memilih menjalani pendidikan di pondok pesantren.
Ilmu agama tak hanya berguna di dunia, namun juga untuk bekal di akherat kelak.Sebaik-baik manusia ialah yang belajar dan mengajarkan Alquran. Apalagi dengan lantuna ayat suci dengan suara yang merdu sebagai imam masjid.

Hal inilah yang dijalani oleh seorang pria bernama Muhammad Khikman Faqih yang menjadi santri di sebuah pondok pesantren di Indonesia.

Kini Khikman sapaan akrabnya tengah melakukan dakwah sebagai jebolan santri muda di negara lain.
Ia didapuk sebagai imam masjid di Korea Selatan serta dipercaya sebagai guru ngaji.
Hal ini diceritakan oleh Khikman saat berbincang dengan Ustaz Yusuf Mansur pada September 2020 lalu.
Diketahui jika Muhammad Khikman Faqih menimba ilmu sebagai santri di pondok pesantren Daarul Quran.
Pondok Pesantren Daarul Quran merupakan (ponpes) asuhan Ustaz Yusuf Mansur.
Alhamdulillah atas izin Allah di antara mimpinya Daarul Quran adalah kita bergerak ke 5 benua, kita memasok imam-imam di berbagai masjid di seluruh negara di dunia ini," ujar Ustaz Yusuf Mansur mengawali perbincangan.
Dan Alhamdulillah salah satunya berkat pak Setiawan dan kawan-kawan Kesatuan Muslim Indonesia (KMI) Korea, ini termasuk generas-generasi awal Khikman Faqih yang dikirim ke Korea," lanjutnya.
"Dulu meragukan?," tanya Ustaz Yusuf Mansur pada pak Setiawan.
"Iya meragukan, dulu diterima 5 atau tiga, tiganya itu saya bingung ini ustaz-nya kecil-kecil, aku nggak berani milih ini taz, kan saya yang ngundang, biar jamaah yang milih," jelas Setiawan.
"Iya wong kiyainya kecil," sahut Ustaz Yusuf Mansur.
"Loh Pak Setiawan ngambil ustaz kok kecil-kecil, iya kan temen-temen rata-rata umurnya udah pada tua-tua toh ya, maunya kan di atas itu," tambah Setiawan.
"Iya yang dewasa, yang apa, nggak taunya ini bener-bener muda, belia," timpal Ustaz Yusuf Mansur.
"Kamu waktu berangkat tuh umur berapa man?," tanya Ustaz Yusuf Mansur.
"Di seleksinya umur 18 tahun," jawab Khikman.
Waktu berangkat tuh masih sekolah di Daarul Quran, belum selesai, masih kelas 11, nah ini yang diwariskan dari kami di seluruh santri Daarul Quran untuk berani, jadi berani ngimam di mushola, di masjid, di kampung sendiri dan kemudian berangkat ke kampung orang lain, ke kota orang lain, ke negara orang lain, tebar imam," ungkap Ustaz Yusuf Mansur.
"Jepang, Korea Selatan, Hongkong, Amerika," tambah Ustaz Yusuf Mansur.
"Disenangi semua negara, disenangi orang Uzbekistan, banyak belajar sama beliau sekarang," ungkap Setiawan.
"Dulu dikecilin, sekarang dikangenin karena apa akhlaknya, jadi akhlaknya imam-imam di Indonesia itu akhlaknya nomor 1," jelas Ustaz Yusuf Mansur.
"Man pengalaman apa waktu pertama kali?," tanya Ustaz Yusuf Mansur.
Muhammad Khikman Faqih didaulat menjadi imam di Korea Selatan sejak 2017.
"Pertama saya takut. Karena pas turun dari bandara, saya lihat orangnya sudah tua-tua. Saya berpikir, 'mereka percaya gak ya sama saya'. Saya kan masih sekolah, masih kelas XI waktu itu mau naik kelas XII. Tapi karena amanah dari pesantren ya saya jalani aja. Dan alhamdulillah mereka nerima saya," ujarnya.
Khikman tidak cuma jadi imam saja, tapi juga guru ngaji.
"Saya merasa bersyukur banget, saya dateng ke sana tidak hanya untuk imam saja, tapi untuk ngajarin juga, untuk sharing juga dan berbagi ilmu lainnya," ungkap Khikman.
Diketahui jika Khikman juga mmebagikan perjalanan dakwahnya sebagai imam melalui YouTube Channel Khikman Faqih.
Ia juga memiliki akun Instagram @khikman_fq yang digunakan untuk membagikan seputar kegiatannya mengaji.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel