Berkat Kelembutan Dakwah Syekh Ali Jaber, 2000 Desa di Jabar Punya Penghafal Al-Quran

 


 Syekh Ali Jaber dikabarkan meninggal dunia pada hari Kamis, 14 Januari 2021 pagi.

Semasa hidupnya, beliau telah memberikan sumbangsih yang sangat besar bagi Indonesia.
Berikut deretan sumbangsih yang dimaksud.Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan belasungkawa atas wafatnya ulama besar Tanah Air, Syekh Ali Jaber, Kamis (14/1).
Gubernur mengatakan Syekh Ali Jaber merupakan sosok penginspirasi salah satu program unggulan Jabar, yakni Satu Desa Satu Hafiz Alquran (Sadesha) yang telah mencetak ribuan hafiz Alquran di Jabar.
"Saya mendoakan mudah-mudahan husnul khotimah.
Dan mudah-mudahan semua yang ditinggalkan diberi kesabaran," kata Gubernur yang akrab disapa Kang Emil ini di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, Kamis (14/1).
Kang Emil mengatakan dakwah Syekh Ali Jaber menjadi inspirasi bagi semua masyarakat.
Almarhum pernah menyampaikan bahwa akhlak lebih penting dibandingkan ilmu. 
"Akhlak yang harus didahulukan dibanding ilmu, itu pelajaran yang saya ambil dari Almarhum.
Sepintar apapun kita, kalau kita tidak punya akhlak, tidak menjadi nilai apa-apa," katanya
Dakwah Syekh Ali Jaber untuk menghasilkan penghafal-penghafal Alquran, katanya, menjadi inspirasi salah satu program unggulan Jawa Barat, yakni Sadesha, Satu Desa Satu Hafiz Alquran.
"Dakwahnya insyaallah akan kami teruskan di Jawa Barat, salah satunya inspirasi beliau adalah yang melahirkan program Satu Desa Satu Hafiz Alquran, yang sekarang sudah lebih dari 2.000 desa di Jawa Barat punya penghafal Alquran, ini adalah inspirasi dari beliau," katanya.
Di mata Kang Emil, Syekh Ali Jaber adalah ulama yang sangat luar biasa lembut hati.
Terakhir berjumpa, katanya, saat membahas bagaimana akhlak almarhum dalam menghadapi orang-orang yang zalim atau orang-orang yang bertindak tidak baik.
Sebelumnya diberitakan, Syekh Ali Jaber dikabarkan meninggal dunia di RS Yarsi Jakarta, Kamis (14/1) pukul 09.00 WIB.
Umrahkan Pemulung Viral
Semasa hidupnya, Syekh Ali Jaber selalu menyebarkan kebaikan.
Salah satunya ia bagikan pada Muhammad Ghifari Akbar, pemulung viral yang terlihat mengaji Alquran sambil menunggu hujan terus bergulir.
Setelah didaulat jadi direktur bank sampah milik Dedi Mulyadi, Akbar kini dipertemukan langsung dengan Syekh Ali Jaber.
Tak cuma sekadar bertemu, Akbar juga diberi kesempatan untuk umrah ke Tanah Suci bersama Syekh Ali Jaber.
Semuanya bermula ketika kisah viral Akbar mencuri perhatian Syekh Ali Jaber.
Setelah ditelepon, Akbar pun bertemu dengan Syekh Ali Jaber di Cimahi, Jawa Barat.
Pertemuan perdana keduanya terjadi di acara safari dakwah yang ditayangkan di TVOne.
Tampak dalam pertemuan itu, Akbar tak bisa berkata-kata karena gembira, sementara Syekh Ali Jaber terkejut dengan kedatangannya.
Syekh Ali Jaber memeluk Muhammad Gifari Akbar.
Bocah itu terharu dan seperti hari sebelumnya, dia kembali tak bisa berkata-kata.
"Saya terkejut, sudah ada niat mau bertemu. Tapi tiba-tiba Muhammad Gifari Akbar datang," ujar Syekh Ali Jaber.
Dia kembali menceritakan perhatian yang diberikan kepada Muhammad Gifari Akbar.
Selain mengajak untuk umrah bersama ke tanah suci Makkah, Arab Saudi, Syehk Ali Jaber juga menjadikan bocah asal Garut itu sebagai anak angkat.
Lalu, mengajak Muhammad Gifari Akbar untuk belajar dan menghafal Al Quran hingga 30 juz.
Sementara untuk kebutuhan keluarganya, Syekh Ali Jaber akan memenuhi semua kebutuhan itu.
"Tidak hanya umrah bersama saya. Tapi juga soal pendidikanya. Mengapa umrah, ini menjadi awal yang baru bagi Muhammad Gifari Akbar," ujar Syekh Ali Jaber.
Syekh Ali Jaber berharap kelak Muhammad Gifari Akbar bisa menjadi Imam Besar.
Maka, dia pun akan membimbing langsung pendidikan Akbar.
Ditelepon Langsung Syekh Ali Jaber
Pemulung viral, Muhammad Gifari Akbar (16), terus mendapat perhatian dan bantuan dari berbagai pihak.
Terakhir, Akbar diajak beribadah umrah oleh ulama kondang Syekh Ali Jaber.
Akbar bahkan akan diangkat anak asuh oleh Syekh Ali Jaber.
Rencananya pada Selasa (10/11/2020), Akbar akan bertemu langsung dengan Syekh Ali Jaber di Bandung.
"Kemarin waktu live di TV ngobrol sama Syekh Ali Jaber. Alhamdulillah diajak umrah," ucap Akbar, Senin (9/11/2020).
Akbar mengaku tak menyangka akan diajak umrah.
Bahkan sampai diangkat sebagai anak asuh.
Kabar itu membuatnya bersyukur.
Akbar nge-vlog perdana di channel youtube pribadinya, akun @Gipa Algipari mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah menolongnya. (AKUN YOUTUBE @Gipa Algipari)
"Sudah nyiapin barang-barang sama persyaratan umrah. Mau banget (umrah). Paspor nanti disiapin sama Syekh Ali Jaber," ujarnya.
Akbar rencananya akan memenuhi undangan Syekh Ali Jaber di Bandung untuk berbincang lebih lanjut.
Ia masih menunggu kabar kepastian pertemuan itu pada hari ini.
Akbar sangat bersyukur dan berterima kasih atas segala bantuan dari semua pihak.
Ia juga semakin berkomitmen untuk menimba ilmu agama.
Akbar bersama keluarganya juga telah menentukan pilihan pesantren yang akan menjadi tempatnya belajar.
Pesantren yang dipilihnya yakni Pesantren Al Ihsan yang berada di Bandung. 
"Sekarang ingin umrah dulu. Baru nanti ke pesantren," katanya.
Perjalanan Mencari Ibu
Di balik kisah Akbar yang menguras air mata, terdapat harapan sederhana dari bocah putus sekolah ini.
Sejak berumur 10 tahun, Akbar putus sekolah dari kelas 4 SD.
Ia lantas memutuskan untuk berkelana.
Sudah banyak daerah yang didatangi oleh Akbar. Ia bahkan sempat menginjakan kaki hingga ke Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Lampung.
"Awalnya dulu Akbar pergi ke luar kota itu untuk mencari ibu kandungnya. Anaknya juga enggak betah diam di rumah," ujar nenek Akbar, Uti (71) ditemui di rumahnya.
Uti menyebut jika cucunya itu telah ditinggal ibu kandungnya sejak berusia 8 bulan.
Saat itu, ibunya berkata akan bekerja ke Arab Saudi.
Hingga kini, tak ada kabar dari ibu kandungnya.
"Sejak bayi, Akbar belum pernah ketemu ibu kandungnya. Makanya niat awal dia pergi dari rumah itu untuk mencari ibunya," katanya.
Ayah kandung Akbar telah menikah lagi.
Akbar disebut Uti tak betah diam di rumah dan memilih berhenti dari sekolah.
"Setelah keluar sekolab itu, Akbar pergi dari rumah. Awalnya dia ngamen terus suka mulung juga sekarang," ucapnya.
Akbar pun kini tinggal bersama nenek dan kakeknya.
Sejak enam tahun lalu, ia sering meninggalkan rumah berbulan-bulan.
Jika kembali, hanya satu atau dua hari saja dia berada di rumah.
Meski tak hidup bersama nenek dan kakeknya, Uti berpesan agar Akbar tak lupa untuk beribadah.
Salat dan membaca Alquran harus dilakukan walau berada di luar rumah.
Uti menambahkan, jika pergi dari rumah cucunya hanya bermodal pakaian di badan, karung untuk memulung, dan sebuah kitab suci Alquran.
"Dari dulu saya ajarin mengaji. Jadi waktu dia pergi dari rumah, pesan saya cuma jangan lupa untuk salat dan mengaji," ujarnya.
Kumpulkan Uang untuk Makan
Dikutip TribunMataram.com dari video wawancara ekslusif Akbar bersama Tribun Jabar, Akbar mengaku memutuskan untuk mencari uang demi memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Jumlah tak pasti yang didapatnya dari memulung, digunakan Akbar untuk makan.
Di balik keterbatasan ekonomi, Akbar tak putus asa.
Cita-cita mulianya membangun pesantren di masa depan pun disampaikannya.
"Ingin membangun pesantren di masa depan," katanya sembari tersenyum. 

Artikel Terkait

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel